Minggu, 21 Oktober 2012

PEWARNA MAKANAN DAN IDENTIFIKSINYA

Pewarna
Pewarna adalah bahan yang dapat memberikan atau memperbaiki warna pada
makanan. Dengan menggunakan pewarna, makanan bisa tampak lebih menarik dan
menjadi lebih bervariasi.
Berikut ini adalah jenis-jenis pewarna alami dan buatan yang sering di gunakan :
· Alami :
1. Anato (oranye), antara lain digunakan untuk es krim keju dan lain-lain.
2. Karamel (coklat hitam), biasanya digunakan dalam proses pembuatan selai,
     jeli,atau jamur kalengan .
3. Beta-karoten (kuning), terdapat dalam wortel.
4. Kapsaisin (merah), terdapat dalam cabai merah.
5. Klorofil (hijau), terdapat dalam daun suji dan daun pandan biasanya
    digunakan pada saat proses pembuatan kue.
6. Kunyit (kuning)
· Buatan :
1. Tartazine (kuning-jingga)
2. Sunset Yellow (merah-jingga)
3. Carmoisine (merah)
4. Quinoline Yellow
5. Ponceau 4R (merah terang)
6. Brilliant Blue FCF, biasanya digunakan untuk es krim
Bahaya yang ditimbulkan jika menggunakan bahan pewarna sintetik yang tidak diizinkan yaitu :
1. Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
2. Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3. Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
15
4. Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda. (http://informasi Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda. (http://informasisehat.wordpress.com/2009/05/21/bahaya-zat-pewarna-pada-makanan/)Analisa Kromatogsehat.wordpress.com/2009/05/21/bahaya-zat-pewarna-pada-makanan/)
Analisa Kromatografi Kertas Prinsip uji bahan Pewarna Tambahan Makanan (BTP) adalah zat warna dalam contoh makanan/minuman diserap oleh benang wool dalam suasana asam dengan pemanasan kemudian dilakukan
kromatografi kertas.
  1. Memasukan  10 ml sampel cair atau 10 –25 gram sampel padatan ke dalam gelas piala 100 ml.
  2. Diasamkan dengan menambahkan 5 ml Asam asetat 10 %.
  3. Memasukan dan merendam benang wool ke dalam sampel tersebut.
  4. Memanaskan dan mendiamkan sampai mendidih (sekitar 10 menit).
  5. Mengambil benang wool, dicuci dengan air dan dibilas dengan aquades.
  6. Menambahkan 25 ml amoniak 10 % ke dalam benang wool yang telah dibilas tersebut.
  7. Memanaskan benang wool sampai tertarik pada benang wool (luntur).
  8. Benang wool dibuang, larutan diuapkan diatas water bath sampai kering.
  9. Residu ditambah beberapa tetes metanol, untuk ditotolkan pada kertas kromatografi yang siap pakai.
  10. Dieluasi dalam bejana dengan eluen sampai mencapai tanda batas.
  11. Kertas kromatografi diangkat dan dibiarkan mengering.
  12. Warna yang terjadi diamati,
  13. membandingkan Rf (Retardation factor) antara Rf sampel dan Rf standar.
          Perhitungan :
          Rf = Jarak yang ditempuh komponen / Jarak yang ditempuh eluen

Pereaksi khusus
- Asam asetat glacial p.a
- Larutan asam asetat 10 % atau 50 %
- Amonia NH4OH, BJ. 0,88
- Larutan baku zat warna makanan
- Larutan Elusi
· Larutan Elusi I : Campuran perbandingan volume n-butanol : asam asetat glacial : air (4:5:1)
· Larutan Elusi II : Campuran Perbandingan volume isobutanol : etanol : air (3:2:2)
· Larutan Elusi III : Larutan NaCl 2 % dalam alkohol 50 %.
· Larutan Elusi IV : Campuran Perbandingan volume etil metil keton : asetat : air (7:3:3)
· Larutan Elusi V : Campuran perbandingan volume n-butanol : asam asetat glacial : air (4:2:2,4)
· Larutan Elusi VI : Campuran perbandingan berat fenol : air (4:1)
· Larutan Elusi VII : Campuran Perbandingan volume etil metil keton : asetat : piridin : air (1:1:5:4)
· Larutan Elusi VIII : Campuran Perbandingan volume etil metil keton : aseton : air : amonia pekat (3,5 : 1,5: ...)
· Larutan Elusi IX : Encerkan 5 ml amonia pekat (Bj = 0,88) dengan air hingga 100 ml, tambahkan 2 g Trinatrium sitrat kedalam larutan amonium tersebut.
http://madmoisle.files.wordpress.com/2009/08/bahan-tambahan-makanan-farmasi.pdf
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2011/10/identifikasi-pewarna-tambahan-pada.html#!/2011/10/identifikasi-pewarna-tambahan-pada.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar